Minggu, 01 Januari 2012

Tahun Baru Akeroluh



Tahun Baru: bersamamu bersamaku bersama kita

Akeroluh…….. akeroluh………. dan akeroluh………..Bersama dengan semangat menyambut datangnya tahun baru 2012. HAPPY NEW YEAR 2012 !!!
Dengan semangat membara aku (akeroluh)mengibarkan semangat pembaharuan (ups kata2nya mantep!! Tp emang akeroluh mau dirubah?? heheh), aku bahagia dapat merayakan tahun baru bersama kalian, yah walaupun masih dengan hati yang meringis karena kalian tidak kesemuanya dapat merayakan bersamaku.
Aku sedih dan aku bahagia. Sedih Karena banyak dari kalian (anggota akeroluh) yang tidak dapat berkumpul bersama dalam menyambut tahun baru, sampai2 aku berburuk sangka bahwa kalian sudah tidak sayang dengan aku (iya apa iya?? hehhe). Tapi semoga hal itu tidak benar dan tidak ada dalam benak kalian. Dan hal yang membahagiakan bagiku adalah walaupun hanya bersama 5 orang (Justin, Bram, Marta, Febby dan Berta) kita bisa bersama dalam suka. Terimah kasihku padamu dan pada yang ingin bergabung tapi karena suatu sebab tidak bisa gabung. Semoga kalian semua selalu bahagia dan mendapat rahmat-Nya, amin.
Awal cerita kita mulai dari TKP….(kayak acara TV ajch..hehhe)
Akhirnya setelah menempuh perdebatan dan kesepakatan melalui sms, diputuskan untuk berkumpul di dpn MP setelah sholat magrib. Sebenarnya itu bukan kesepakatan sih cuma itu hasil dari inisiatif Justin saja untuk memulai acara. Dan hal itu cukup mendapatkan respon yang agak baik. Disatu sisi ada yang setuju dan disisi lain tidak sampai-sampai ada yang dengan semangat pribadinya memutuskan untuk tidak bergabung alias punya acara sendiri.hehheh (gak apa-apa kan semuanya pilihan, tidak ada paksaan dalam memeluk suatu agama, lhoo??? Apa hubungannya…)
Sebelum adzan magrib dengan semangat semangat kebersamaan dan mungkin semangat kesepian, Bram sudah berada di kost Justin, dia datang untuk membicarakan rencana acara kebersamaan dengan akeroluh dalam menyambut tahun baru 2012 (thanks Bram, kamu so sweet bangett,,heheh).  Dalam diskusi Rancangan Anggaran dan Biaya (RAB) acara kebersamaan akeroluh dalam menyambut tahun baru, kita memutuskan untuk ke BB (bukan BlackBerry ataupun Bau Badan, tetapi Bukit Bintang, suatu tempat yang dapat dikatakan sebagai puncaknya koga Jogaja, heheheh)
Karena dalam RAB banyak kendala yang dialami mengenai transportasi dan anggota yang tidak bisa ikut, so Bram dan Justin memutuskan untuk mengubah rancangan dan dihasilkan rancangan acara pergi ke pusat kota jogja (0 KM) dan Bakaran Jagung di kost Marta (rancangan yang super!!!). Dalam perjalanan menuju ke 0 KM, diputuskan untuk berjalan kaki dari kost Marta, guna menghindari kemacetan jika menggunakan motor dan biaya parkir yang diatas kewajaran. Hehehhh
Sebelum menuju ke kost Marta, Justin-Bram-Febby dan berta menyiapkan peralatan dan perlengkapan tempur untuk menundukkan jagung-jagung yang akan mereka bakar. Awalnya Justin dan Bram rencana beli arang tetapi karena Febby memiliki persediaan arang dan tempat pembakaran, so gak jadi. Tinggal jagung yang harus dibeli dan mereka putuskan untuk membeli di pasar yang dekat dengan kost Marta.
Ada hal manarik dalam perjalanan menuju tempat Marta. Karena bensi motor Justin mendekati E untuk Empty so diputuskan untuk mampir ke SPBU tetapi setalah mengunjungi 2 SPBU ternyata eh ternyata lagi… ke 2 SPBU yang dikunjungi ternyata persediaan bensinya habis. Lagi-lagi Indonesia mengalami krisis bensi, ups jangan dibayangin disemua tempat bensis krisis kalo kamu berfikir demikian itu termasuk dalam katagori lebay. Heheh
Akhirnya sampai juga di kost Marta walaupun Justin tidak jadi mengisi bensin. Di kost Marta, Kita dikejutkan dengan pemandangan, bukan pemandangan alam tetapi kita lihat si Marta lagi berdua dengan seorang cowok, ups siapa dia?? Eng ing eng…Brondong!!! Tapi jangan berfikir aneh2 ya, karena Marta dan tuh cowok tidak melakukan hal-hal yang dilarang kepolisian kok, heheheh. Si brondong diundang Marta untuk bergabung dengan anggota akeroluh yang lain dalam menyambut tahun baru.
Selangkangan demi selangkangan, eh maksudnya selangkah demi selangkah kita jalani bersama dengan tawa, suka dan tanpa duka, walaupun mungkin ada duka di hati karena tidak pernah jalan kaki sejauh ini..tapi aku yakin kita semua bahagia, senang, bin happy. Tanpa terasa kita sudah berada di kerumunan berjuta-juta nyawa menikmati langit dengan bermacam warna dari kilauan kembang api.
Dan lagi lagi tidak akan pernah terlupakan dalam setiap kebersamaan anak-anak akeroluh yaitu….. prosesi pemotretan.  Jebret sana jebret sini, photo kene photo kono, potret kaditu potret kadiek…hehehhe kita suka bersama, duka tidak ada, semoga. Amin
Jam menunjukkan pukul sekitar setengah dua pagi, so kita putuskan untuk pulang dan melaksanakan RAB selanjutkanya, apa lagi kalo bukan bakar jagung. Kan kita udah siapin semuanya, mubadzir donk klo tidak dilaksanakan..heheheh Justin sebagai tukang bakar jagung, Febby sebagai pengontrol pelaksanaan bakar jagung, Berta bertugas sebagai petugas lighting, Marta dan si Brondong bertugas mencari Margarin dan Saus Pedas untuk perasa jagung, dan Bram menjadi Mandor dengan hanya menikmati sisa kantuknya..tapi sebelumnya Bram juga membantu menyalakan perapian dan mengupas kulit jagung kok, jadi berfikir bahwa dia nakal dan tidak mau membantu..hehehhe
Prosesi bakar jagung terlewati sampai sekitar jam 3 pagi dan acarapun kita bubarkan setelah sebelumnya membersihkan sampah-sampah kulit jagung tetapi tidak bersama dengan sampah masyarakat. Heheheh pesan untuk kalian:  “save the earth dan go green!!” Heheh
Saat dalam perjalanan pulang ke kost masing-masing, Justin, Bram, Febby dan Berta sepakat untuk begadang sampai pagi artinya tidak tidur sampai pagi, padahal dari mereka kebanyakan matanya sudah 5watt.. ya walaupun mereka juga sudah dilarang bang Haji : “begadang jangan begadang, kalo tiada artinya, bagadang boleh saja asal ada perlunya” tapi mereka tetap begadang sampai pagi.
Dan RAB dadakan yang mereka resmikan adalah pergi ke Paris (Pantai Parangtritis). Buat Marta maaf kita gak bisa ngajak karena factor transportasi yang sudah tidak bisa dikompromikan lagi..heheheh
Dengan kondisi yang sudah mengantuk, kecuali si Berta (pengakuan berta sendiri,hehhe). Kita lalui perjalanan dengan santai sejahtera tapi sayangnya ditengah2 perjalanan rintik hujan menguji keseriusan kita dalam menuju paris. Karena hanya rintik hujan yang tidak seberapa mengganggu perjalanan, so kita tetap dengan kukuh melanjutkan perjalanan. Selang beberapa menit, rintik hujan berubah menjadi hujan lebat. So kita sebagai orang normal berteduh di sebuah masjid sekaligus untuk menjalankan ibadah sholat shubuh.
Lagi lagi eh ternyata eh ternyata kita disuguhi pemandangan, kali ini kita melihat banyak sosok-sosok, jangan takut dulu, karena ini bukan sosok makhlus halus tetapi sosok ini emang halus tapi tidak menakutkan, sosok itu adalah manusia yang sedang menikmati tidur di serambi masjid. Sepertinya mereka sama seperti kita yang selesai memeriahkan malam pergantian tahun baru dan karena kelelahan mereka ikut beristirahat di masjid. Benar kata orang bahwa kita tidak perlu takut untuk masalah tempat tidur saat sedang berkunjung ke luar kota karena banyak hotel gratis yang bisa kita kunjungi yaitu masjid. hehheeh.
Masih dengan sisa hujan yang turun tidak terlalu deras, kita lanjutkan perjalanan tekat dan nekat menuju paris dengan kondisi dingin dan agak mengantuk. Semoga selamat dan sampai tujuan, ya jelas Alhamdulillah selamat lah, klo gak selamat gak bisa nulis diary ini donk…heheheh
Kita terjang hujan kecil itu dengan gemetaran. Walaupun bibir gemetar tapi kita tetap senang. Ditengah perjalanan kita melihat ada kecelakaan antara motor dengan sepeda. Sudah banyak orang yang berkerumun dan membantu korban, dilihat dari kejauhan sepertinya tidak parah, Alhamdulillah. Kita pun lanjut karena kita berharap dapat melihat sunrises yang indah di pinggir pantai Parangtritis. So sweet bangettt….
Ya walaupun sebenarnya dalam hati yang tidak terlalu dalam, kita pesimis jika bisa melihat sunrises sebab kondisi cuaca yang seperti ini (cuaca mendung rata dan hujan juga turun) tapi kita tetap berharap, yah bisa dibilang harapan kosong karena faktanya setelah sampai TKP kita tidak bisa melihat adanya matahari terbit. Mendung dengan bangga menutupi matahari pagi yang akan bersinar. Kecewa sedikit iya tapi tidak masalah Karena kita tetap bisa menikmati pemandangan laut nan coklat (lhoo??) iya coklat tidak biru seperti laut umumnya yang masih jernih dan asri. Kita rasa ini adalah hasil dari ulah manusia yang tidak bisa menjaga kelestarian alam.
Waktu demi waktu kita lalui, tidak lupa lagi photo pengabadian kegembiraan dan suka cita kebersamaan akeroluh walaupun cuma 4 orang tercetak dalam memori Camera Digital (Camdig)milik Berta. Pertanyaannya, kapan keluarga besar akeroluh dapat berkumpul bersama lagi???
Setelah baterai camdig habis, habis juga tenaga dan daya tahan tubuh beberapa dari kita, so kita sudahi acara dengan membaca Alhamdulillah and go home, hehehhe

Tidak ada komentar:

Posting Komentar