Tahun Baru: bersamamu bersamaku bersama kita
Akeroluh……..
akeroluh………. dan akeroluh………..Bersama dengan semangat menyambut datangnya tahun
baru 2012. HAPPY NEW YEAR 2012 !!!
Dengan semangat
membara aku (akeroluh)mengibarkan semangat pembaharuan (ups kata2nya mantep!!
Tp emang akeroluh mau dirubah?? heheh), aku bahagia dapat merayakan tahun baru
bersama kalian, yah walaupun masih dengan hati yang meringis karena kalian
tidak kesemuanya dapat merayakan bersamaku.
Aku sedih dan
aku bahagia. Sedih Karena banyak dari kalian (anggota akeroluh) yang tidak
dapat berkumpul bersama dalam menyambut tahun baru, sampai2 aku berburuk sangka
bahwa kalian sudah tidak sayang dengan aku (iya apa iya?? hehhe). Tapi semoga
hal itu tidak benar dan tidak ada dalam benak kalian. Dan hal yang
membahagiakan bagiku adalah walaupun hanya bersama 5 orang (Justin, Bram,
Marta, Febby dan Berta) kita bisa bersama dalam suka. Terimah kasihku padamu
dan pada yang ingin bergabung tapi karena suatu sebab tidak bisa gabung. Semoga
kalian semua selalu bahagia dan mendapat rahmat-Nya, amin.
Awal cerita kita
mulai dari TKP….(kayak acara TV ajch..hehhe)
Akhirnya setelah
menempuh perdebatan dan kesepakatan melalui sms, diputuskan untuk berkumpul di
dpn MP setelah sholat magrib. Sebenarnya itu bukan kesepakatan sih cuma itu
hasil dari inisiatif Justin saja untuk memulai acara. Dan hal itu cukup
mendapatkan respon yang agak baik. Disatu sisi ada yang setuju dan disisi lain
tidak sampai-sampai ada yang dengan semangat pribadinya memutuskan untuk tidak
bergabung alias punya acara sendiri.hehheh (gak apa-apa kan semuanya pilihan,
tidak ada paksaan dalam memeluk suatu agama, lhoo??? Apa hubungannya…)
Sebelum adzan
magrib dengan semangat semangat kebersamaan dan mungkin semangat kesepian, Bram
sudah berada di kost Justin, dia datang untuk membicarakan rencana acara
kebersamaan dengan akeroluh dalam menyambut tahun baru 2012 (thanks Bram, kamu
so sweet bangett,,heheh). Dalam diskusi
Rancangan Anggaran dan Biaya (RAB) acara kebersamaan akeroluh dalam menyambut
tahun baru, kita memutuskan untuk ke BB (bukan BlackBerry ataupun Bau Badan,
tetapi Bukit Bintang, suatu tempat yang dapat dikatakan sebagai puncaknya koga
Jogaja, heheheh)
Karena dalam RAB
banyak kendala yang dialami mengenai transportasi dan anggota yang tidak bisa
ikut, so Bram dan Justin memutuskan untuk mengubah rancangan dan dihasilkan
rancangan acara pergi ke pusat kota jogja (0 KM) dan Bakaran Jagung di kost
Marta (rancangan yang super!!!). Dalam perjalanan menuju ke 0 KM, diputuskan
untuk berjalan kaki dari kost Marta, guna menghindari kemacetan jika
menggunakan motor dan biaya parkir yang diatas kewajaran. Hehehhh
Sebelum menuju
ke kost Marta, Justin-Bram-Febby dan berta menyiapkan peralatan dan
perlengkapan tempur untuk menundukkan jagung-jagung yang akan mereka bakar.
Awalnya Justin dan Bram rencana beli arang tetapi karena Febby memiliki
persediaan arang dan tempat pembakaran, so gak jadi. Tinggal jagung yang harus
dibeli dan mereka putuskan untuk membeli di pasar yang dekat dengan kost Marta.
Ada hal manarik
dalam perjalanan menuju tempat Marta. Karena bensi motor Justin mendekati E
untuk Empty so diputuskan untuk mampir ke SPBU tetapi setalah mengunjungi 2
SPBU ternyata eh ternyata lagi… ke 2 SPBU yang dikunjungi ternyata persediaan
bensinya habis. Lagi-lagi Indonesia mengalami krisis bensi, ups jangan
dibayangin disemua tempat bensis krisis kalo kamu berfikir demikian itu
termasuk dalam katagori lebay. Heheh
Akhirnya sampai
juga di kost Marta walaupun Justin tidak jadi mengisi bensin. Di kost Marta,
Kita dikejutkan dengan pemandangan, bukan pemandangan alam tetapi kita lihat si
Marta lagi berdua dengan seorang cowok, ups siapa dia?? Eng ing eng…Brondong!!!
Tapi jangan berfikir aneh2 ya, karena Marta dan tuh cowok tidak melakukan
hal-hal yang dilarang kepolisian kok, heheheh. Si brondong diundang Marta untuk
bergabung dengan anggota akeroluh yang lain dalam menyambut tahun baru.
Selangkangan
demi selangkangan, eh maksudnya selangkah demi selangkah kita jalani bersama
dengan tawa, suka dan tanpa duka, walaupun mungkin ada duka di hati karena
tidak pernah jalan kaki sejauh ini..tapi aku yakin kita semua bahagia, senang,
bin happy. Tanpa terasa kita sudah berada di kerumunan berjuta-juta nyawa
menikmati langit dengan bermacam warna dari kilauan kembang api.
Dan lagi lagi
tidak akan pernah terlupakan dalam setiap kebersamaan anak-anak akeroluh yaitu…..
prosesi pemotretan. Jebret sana jebret
sini, photo kene photo kono, potret kaditu potret kadiek…hehehhe kita suka
bersama, duka tidak ada, semoga. Amin
Jam menunjukkan
pukul sekitar setengah dua pagi, so kita putuskan untuk pulang dan melaksanakan
RAB selanjutkanya, apa lagi kalo bukan bakar jagung. Kan kita udah siapin
semuanya, mubadzir donk klo tidak dilaksanakan..heheheh Justin sebagai tukang
bakar jagung, Febby sebagai pengontrol pelaksanaan bakar jagung, Berta bertugas
sebagai petugas lighting, Marta dan si Brondong bertugas mencari Margarin dan
Saus Pedas untuk perasa jagung, dan Bram menjadi Mandor dengan hanya menikmati
sisa kantuknya..tapi sebelumnya Bram juga membantu menyalakan perapian dan
mengupas kulit jagung kok, jadi berfikir bahwa dia nakal dan tidak mau membantu..hehehhe
Prosesi bakar
jagung terlewati sampai sekitar jam 3 pagi dan acarapun kita bubarkan setelah
sebelumnya membersihkan sampah-sampah kulit jagung tetapi tidak bersama dengan
sampah masyarakat. Heheheh pesan untuk kalian:
“save the earth dan go green!!” Heheh
Saat dalam
perjalanan pulang ke kost masing-masing, Justin, Bram, Febby dan Berta sepakat
untuk begadang sampai pagi artinya tidak tidur sampai pagi, padahal dari mereka
kebanyakan matanya sudah 5watt.. ya walaupun mereka juga sudah dilarang bang
Haji : “begadang jangan begadang, kalo
tiada artinya, bagadang boleh saja asal ada perlunya” tapi mereka tetap
begadang sampai pagi.
Dan RAB dadakan
yang mereka resmikan adalah pergi ke Paris (Pantai Parangtritis). Buat Marta
maaf kita gak bisa ngajak karena factor transportasi yang sudah tidak bisa
dikompromikan lagi..heheheh
Dengan kondisi
yang sudah mengantuk, kecuali si Berta (pengakuan berta sendiri,hehhe). Kita
lalui perjalanan dengan santai sejahtera tapi sayangnya ditengah2 perjalanan
rintik hujan menguji keseriusan kita dalam menuju paris. Karena hanya rintik
hujan yang tidak seberapa mengganggu perjalanan, so kita tetap dengan kukuh
melanjutkan perjalanan. Selang beberapa menit, rintik hujan berubah menjadi
hujan lebat. So kita sebagai orang normal berteduh di sebuah masjid sekaligus
untuk menjalankan ibadah sholat shubuh.
Lagi lagi eh
ternyata eh ternyata kita disuguhi pemandangan, kali ini kita melihat banyak
sosok-sosok, jangan takut dulu, karena ini bukan sosok makhlus halus tetapi
sosok ini emang halus tapi tidak menakutkan, sosok itu adalah manusia yang
sedang menikmati tidur di serambi masjid. Sepertinya mereka sama seperti kita
yang selesai memeriahkan malam pergantian tahun baru dan karena kelelahan
mereka ikut beristirahat di masjid. Benar kata orang bahwa kita tidak perlu
takut untuk masalah tempat tidur saat sedang berkunjung ke luar kota karena
banyak hotel gratis yang bisa kita kunjungi yaitu masjid. hehheeh.
Masih dengan
sisa hujan yang turun tidak terlalu deras, kita lanjutkan perjalanan tekat dan
nekat menuju paris dengan kondisi dingin dan agak mengantuk. Semoga selamat dan
sampai tujuan, ya jelas Alhamdulillah selamat lah, klo gak selamat gak bisa
nulis diary ini donk…heheheh
Kita terjang
hujan kecil itu dengan gemetaran. Walaupun bibir gemetar tapi kita tetap
senang. Ditengah perjalanan kita melihat ada kecelakaan antara motor dengan
sepeda. Sudah banyak orang yang berkerumun dan membantu korban, dilihat dari
kejauhan sepertinya tidak parah, Alhamdulillah. Kita pun lanjut karena kita
berharap dapat melihat sunrises yang indah di pinggir pantai Parangtritis. So
sweet bangettt….
Ya walaupun
sebenarnya dalam hati yang tidak terlalu dalam, kita pesimis jika bisa melihat
sunrises sebab kondisi cuaca yang seperti ini (cuaca mendung rata dan hujan
juga turun) tapi kita tetap berharap, yah bisa dibilang harapan kosong karena
faktanya setelah sampai TKP kita tidak bisa melihat adanya matahari terbit.
Mendung dengan bangga menutupi matahari pagi yang akan bersinar. Kecewa sedikit
iya tapi tidak masalah Karena kita tetap bisa menikmati pemandangan laut nan
coklat (lhoo??) iya coklat tidak biru seperti laut umumnya yang masih jernih
dan asri. Kita rasa ini adalah hasil dari ulah manusia yang tidak bisa menjaga
kelestarian alam.
Waktu demi waktu
kita lalui, tidak lupa lagi photo pengabadian kegembiraan dan suka cita
kebersamaan akeroluh walaupun cuma 4 orang tercetak dalam memori Camera Digital
(Camdig)milik Berta. Pertanyaannya, kapan keluarga besar akeroluh dapat
berkumpul bersama lagi???
Setelah baterai
camdig habis, habis juga tenaga dan daya tahan tubuh beberapa dari kita, so
kita sudahi acara dengan membaca Alhamdulillah and go home, hehehhe
Tidak ada komentar:
Posting Komentar