Senin, 31 Oktober 2011

ANDREAS (Cerpen)


Oleh : Saidi Rifky 
Setiap hari Andreas harus bangun pagi buta dan sibuk dengan aktifitasnya sendiri dari mulai bangun shubuh melakukan shalat subuh berjamaah dan ikut pengajian kitab kuning bersama ustadz Ali yang tidak jauh dari rumahnya, Anderas pun tidak mesti ikut pengajian sampai selesai karena pekerjan lain dirumah masih menunggu. Keluarga andreas memang beda dengan keluarga lain, disaat keluarga yang lain masih mendengkur menikmati istirahat panjang dan hangatnya tidur pagi, justru keluarga ini harus sibuk dengan aktifitas di waktu subuh.
Ketika adzan berkumandang dari surau disamping rumah, aktifitas terlihat begitu sibuk di rumah tersebut, bapak harus sudah siap menjadi imam shalat di surau, ibu segera bergegas ke dapur untuk menyalakan kompor dan memasak untuk sarapan pagi anak-anaknya, dua orang adik Andreas pun Fred dan Kat harus bangun karena mereka pun harus siap-siap berangkat sekolah, dan masih  Sekolah Dasar, usaha warung kelontong kecil-kecilan pun harus sudah dibuka subuh hari, maklum karena warung kelontong ini yang menjadi penyokong kehidupan keluarga Andreas, tidak ketinggalan adik yang paling kecil pun bangun, adik yang masih berusia tiga tahun yang tidak merasa nyenyak karena suara bising dalam rumah, menangis minta digendong,  untung Andreas mempunyai cara lain supaya adik tidak mengganggu ibu, dia langsung membawa adik keruang tv dan dibiarkan nya adik menonton televisi tentang acara yang disukainya yakni acara kartun pagi hari. Pagi hari Andreas harus antri masuk kamar mandi dengan adiknya, andreas mendahulukan mandi bergantian dengan adik-adiknya karena andreas sekolah di lokasi yang sangat jauh ketimbang adik-adiknya yang lain.
Madrasah Tsanawiyah Al-Mansyur itulah sekolah andreas, sekolah yang lumayan cukup jauh dan harus ditempuh sejauh 13 km dengan menggunakan sepeda motor dan angkutan umum, jadi andreas harus dua kali naek kendaraan untuk sampai ke sekolah tersebut , ayah andreas yang memasukan dia sekolah disana karena menurut ayahnya hanya itulah sekolah yang mempunyai basic agama yang dekat dengan kampungnya. Setiap hari andreas melaksanakan kedgiatan rutin itu dengan tanpa mengenal lelah dan dia pun bermimpi suatu saat dia bisa diterima di sekolah yang bagus diluar kota dan menjadi orang sukses kelak.
Hari itu di sekolah diawali dengan mata pelajaran
fisika pelajaran yang sangat rumit bagi sebagian siswa ditambah dengan gurunya yang sedikit agak serem. Seperti biasanya belajar diawali dengan pertanyaan kuis minggu lalu dan pengumpulan PR yang diberikan, sehingga tidak lazim bagi sebagian siswa merasa grogi dan takut dengan mata pelajaran ini. Pak Bill mulai melempar pertanyaan pertama pada Josep “ Josep apa yang dimaksud mengembun?” tegas pak Bill,  Josep melihat ke kiri dan ke kanan meminta bantuan karena dia lupa, Pak Bill orangnya tidak suka dengan lama akhirnya Pak Bill bangun dari tempat duduk nya dan menjewer telinga Josep, tidak berhenti disitu , Pak Bill bertanya kepada seorang siswa yaitu  Jacky dia pun tidak jauh beda dengan josep,  pak Bill merasa kesal kepada jacky karena setiap pelajarannya Jacky tidak pernah bisa menjawab. Pengumpulan PR dimulai dengan tugas setiap siswa harus sudah terkumpul dalam hitingan 10  diatas meja dengan syarat tugas tersebut harus benar 100%, semua tegang menunggu hasil selang beberapa menit pak Bill memanggil Andreas “Andreas, selamat kamu benar semua” ujarnya. Selanjutnya Pak Bill tidak memnggil yang lain dan hanya melemparkan buku mereka satu persatu ke lantai dengan sengaja karena dirasa kurang baik dan benar,  keadaan kelas mulai mencekam dan para siswa sibuk mengambil buku mereka
Jacky adalah siswa yang paling besar didalam kelas itu maklum Jacky sempat berhenti sekolah satu tahun karena kasus yang didapat nya di sekolah sebelumnya. Tahun ini ayahnya memasukan kembali sekolah dengan tujuan anaknya mendapat pengetahuan lebih dan beradab. Ternyata itu tidak sesuai harapan, di kelas Jacky merasa paling besar, merasa paling benar dan menindas yang kecil dan meminta upah kepada teman-teman untuk uang jajannya. setiap harinya di sekolah dia habiskan dengan merokok di belakang sekolah dengan temen segenknya, mehabiskan waktu dengan bermain game, minuman keras sehabis pulang sekolah dan hal-hal lain yang tidak etis dimiliki seorang siswa. Postur Andreas memang tidak sebesar Jacky.  Andreas yang masih polos dan berpostur tubuh paling kecil dibanding teman-temannya. Tapi, untuk urusan sekolah dialah yang paling pintar , paling rajin serta baik hati diantara temennya dan bisa sedikit diandalkan dalam urusan Pekerjaan Rumah,  dan siapapun orang pasti mau satu kelompok dengan dia dalam hal tugas.
Suatu ketika dipagi hari semua orang sibuk mengerjakan PR dan pelajaran akan dimulai sekitar setengah jam lagi, semua berkerumun satu lingkup untuk mencontek tugas teman yang sudah selesai dikerjakan. Seperti biasa Jacky yang sudah ada jauh didepan kelas menyambut Andreas yang baru turun dari mobil angkot. Sekitar 20 meter didepan kelas Jacky langsung menjambret tas Andreas yang sedang digendongnya tanpa menghiraukan ucapan Andreas dan perhatian orang-orang, Andreas pun kaget “apa-apaan ini? Hey itu tas saya mau diapain?” uajar Andreas dengan sedikit kesal dan geram. Fasya yang mendampingi Andreas pun merasa prihatin “ sabar dre..semua tidak akan lama” ujar fasya “ya terimakasih” balas Andreas. Sebenarnya Andreas sudah sangat kesal tingkat tinggi, karena dia diperlakukan terus menerus seperti itu sama Jacky, meminta uang jajanya, selalu mencontek PR nya, dan yang satu lagi selalu  menyuruhnya untuk kepentingan Jacky. Tapi apa daya Andreas tidak bisa melapor kpada guru atau orang tuanya karena ancaman dari Jacky , teman-temannya pun sama mereka hanya bisa memberikan nasehat kepada Andreas agar dia harus tetap sabar, alhasil Jacky yang tidak pernah belajar dan jarang masuk pun selalu mendapat nilai yang sama dengan andreas yang sama sekali andreas tidak sukai.
XXX
Jam menunjukan pukul 10.00 saatnya pelajaran fisika dimulai, pada saat itu Andreas dan teman-teman sepakat untuk tidak memberi tahu Jacky tentang tugas itu.  Baru kali itu tersirat wajah senang dari Andreas karena dia akan menyaksikan keajaiban besar dengan hukuman yang diberikan Pak Bill kepada jacky karena tidak mengerjakan tugas. Tetapi tuhan berkehendak lain, ketika semua siap mengumpulkan tugas ada dua orang yang kebingungan yaitu Andreas dan Jacky. Andreas lupa bahwa tugas fisikanya tertinggal di atas meja kamarnya karena dia harus berangkat terburu-buru tanpa mengecek kembali buku mata pelajaran hari itu, sedangkan Jacky yang kebingungan dengan karena dia lupa bahwa hari ada tugas mengerjakan soal fisika tentang perubahan zat dan benda cair, dia pun memanggil Andreas dengan menunujukan kepalan tangan dan berkata “awas lu” ujar Jacky, perasaan Andreas begitu galau dia pun berkeringat karen aketakutan baik dari pak Bill ataupun Jacky, Andreaspun sedikit menoleh ke belakang kepada Jacky dan berbisik “Jacky, saya juga tidak bawa PR ketinggalan” sambil membuka kedua tangannya karena pasrah dengan keadaan yang terjadi. Fasya yang merasa aneh melihat Andreas dia berkata “dre tugasmu mana?” “ketinggalan sya” ujar Andreas.  Pak Bill baru selesai memeriksa PR siswa tapi dia heran kenapa anderas tidak mengerjakan PR tidk seperti biasanya. Pak Bill pun berkata “hari ini PR anda tidak perlu benar atau salah yang terpenting ada usaha kalian sudah mengerjakan, berarti kalian sudah menghargai ilmu pengetahuan dan saya, bagi yang tidak mengerjakan ada hukuman spesial kali ini” sambil berjalan ke belakang dan membawa penggaris panjang, dari depan suara Dag Dig Dug hati andreas sudah kalang kabut dia pun hanya bisa pasrah dan berdo’a semoga semuanya baik-baik saja
Dua tiga langkah di pukulkannya penggaris panjang dari kayu ke mejanya Jacky, ‘DUKK..’ “ sudah berapa kali saya bilang kamu tida pernah mau nurut” dengan marah pak Bill menekan “ kenapa kamu tidak mengerjakan tugas mau jadi apa kamu nanti” muka merah pak Bill membuat semua siswa tertunduk dan diam seribu kata, Jaky pun diam dan menerima hukuman yakni berdiri dilapangan upacara sampai tiba waktu dzuhur. Dua langkah kedepan pak Bill memukulkan sedikit penggarisnya kepada Andreas, andreaspun kaget “kenapa kamu malaz, mau seperti anak itu?” ujar pak Bill menunjuk Jacky  dengan ujung penggaris “mana tugasmu?” tegas pak Bill. “ maaf pak sebenarnya saya sudah mengerjakan tapi tertinggal” jawab Andreas, “ alasan apa lagi kamu? Sekarang pergi ke lapangan upacara!” ujar pak Bill dengan mimik marah, Andreas pun tidak mau citranya jelek dihapan guru dia pun mempertahankan argumennya bahwa dia benar serta menjelaskan apa yang sebenarnya terjadi kenapa dia tidak menegerjakan tugas “ saya siap dihukum dengan mengganti tugas dengan menghapal di luar kepala didepan kelas tugas saya pak” tegas Andreas. Pak Bill pun setuju sehingga dia tidak jadi dihukum dan tetap mendapat nilai
XXX
Udara pagi yang sejuk dan sinar mentari yang cerah membuat orang semangat memulai aktifitasnya. Mobil angkot sudah berjejer didepan halte menunggu  orang-orang yang berangkat sekolah, baik SD,SMP, SMA ataupun kuliah serta ibu-ibu yang hendak berangkat kepasar.
Andreas dan fasya yang sudah menunggu lama temen-temen lainnya akhirnya datang juga dan hendaklah mereka bersiap untuk berangkat bersama, ketika mesin mobil dinyalakan Andreas yang duduk dekat pintu mobil tiba-tiba ditarik oleh tangan yang keras dari luar, ya itulah tangan Jacky. Fasya yang didalam hanya bisa berteriak dalam mobil yang melaju “dre, andre” Fasya merasa menyesal tidak bisa berangkat bareng Andre, padahal dia sudah menunggu bareng dari pagi tadi. Dari kejauhan andre melambaikan tangannya dan meminta kepada Fasya untuk berangkat duluan saja, ternyata yang menarik Andreas adalah jacky dia merasa kesal dengan hari kemarin yang sudah sial untuknya digudang dekat halte Jacky menekan Andreas “ kenapa kamu tidak membantu saya hah? Kenapa kamu tidak dihukum?kenapa kamu tidak memberitahu saya? Jawab atau kamu pulang dengan babak belur” tegas Jacky sambil marah, dalam hati kecilnya sebenarnya Andreas takut dan ingin menangis dan melawan serta berteriak keras-keras, tapi dia hanya bisa pasrah karena tidak mungkin dia lakukan karena akan banyak tenaga, waktu yang terkuras sehingga dia akan telat sekolah dan Andreas pun menjawab dengan sedikit “ saya akan jawab di sekolah, setelah itu kamu boleh pukul saya semaumu”. Jacky pun menurut ucapan Andreas dan mereka pun berangkat meskipun tidak saling berbicara.
XXXX
Dre  kamu gak apa-apa?” Ujar Fasya,dan mencoba menghibur Andreas” saya baik-baik aja” jawab nya, Fasya merasa kesal karena kepada Jacky karena dia sudah melecehkan temannya
 Hati yang galau membuat Ruangan  kelas terasa hampa, Andreas terus merenung mencari solusi supaya dia hidup nyaman, andre tetap sabar dan memohon kepada tuhan agar diberikan solusi.  dItengah-tengah pembelajaran Andre baru sadar ternyata si Jacky tidak ada dia sedikit bertanya kemana si Jacky tidak seperti baiasanya dia bikin gaduh ruangan kelas jam segini, tapi dia memaklumi kalu tidak mungkin tidak sedang mau masuk kelas.
Dari dalam ruangan yang tidak beberapa jauh dari kantor terlihat seperti ada keributan, Andreas pun menjadi penasaran apa yang terjadi di kantor,Buk Sinta guru Bahasa Indonesia pun keluar dan melihat yang terjadi kemudian para siswa pun mengikuti dari belakang dan berlarian menuju kantor sekolah, Andreas penasaran dan bertanya “ada apa ya?” semua menghiraukannya,  Andreas yang bertubuh kecil dan tidak bisa melihat semakin  penasaran, tubuh kecilnya pun menyelusup kedalam kerumunan orang-orang lewat bawah , dari bawah terlihat sedikit terlihat wajah Jacky yang pucat dan babakbelur dengan baju yang berlumuran darah duduk di sofa panjang guru BP, dalam hati Andreas bertanya-tanya kenapa bisa seperti itu. Pak James sebagai guru BP dan pak satpam menyuruh kepadapara siswa untuk kembali keruangannya masing-masing dan melanjutkan belajar seperti biasanya, buk Sinta yang baru saja masuk tidak mau bercerita dan hanya menutup pembelajaran serta menyarankan kepada semua siswa berkumpul di lapangan upacara.
Andreas dan semua siswa pun bingung, dalam hatinya terdapat pertanyaan besar ada apa sebenarnya kepala sekolah mengumpulkan semua siswa?.  Setelah semua berjajar rapi dari kejauhan terlihat Bapak Kepala sekolah dan  segerombolan guru menuju lapangan upacara dari arah kantor beserta seorang siswa yang tertunduk lesu, pucat serta berlumuran darah. Tibalah saatnya pak kepala sekolah mengumumkan bahwa hari ini sekolah  mengeluarkan seorang siswa yang bernama Jacky karena ulahnya yang sangat memalukan citra dan almamater sekolah, Andreas, Fasya dan teman-temannya seolah tidak percaya bahwa Jacky dikeluarkan hari itu dan ternyata banyak kasus yang tidak diketahui Andreas yang sudah diperbuat si Jakcy yakni pencurian, minum-minuman keras dan tindakan kurang etis lainnya, terakhir dia ketahuan karena ada yang mengantarkan ke sekolah sehabis minum minuman keras dan berantem dengan teman se gengnya.
Rasa senang dan bahagia terlihat dari teman-teman Andreas.  Rasa senang yang tidak dapat di ungkapkan dengan kata-kata, Andreas dan teman-temannya bersyukur karena dia bisa belajar dengan tenang dan damai dan bisa bebas berekspresi tanpa ada diskriminasi dan TANPA ADA halangan lagi dari siapapun, tanpa ada pelecehan, pembajakan atau hal yang tidak patut dilakukan oleh seorang siswa.
XXX
Kesejukan udara pagi, hangatnya mentari yang menyusup kedalam bilah-bilahjendela kamar serta kicauan burung pipit yang merdu didepan kamar Andreas membuatnya semakin betah berlama-lama tidur seolah dia merasakan kebebasan dalam hidupnya, hari yang tdak seperti biasanya, bebas dari aktifitas dan kesibukan di pagi hari, dari luar kamar terdengar ketukan pintu dan suara adik “tok tok tok..kak kata mamah kita makan bareng” andreas segera membuka mata menyambut dunia dengan senyum hangat dan lebar  disoroti cahaya mentari yang merasuk kedalam pori-poro kulit,  dengan mengangkat kedua tangan meregangkan otot Andreas menuju dapur dan melihat semua keluarga sedang menunggu makan “ayo cuci muka dan tangan” ujar Bapak, andreas melihat betapa banyak menu makan yang disajikan di hari libur ini, akhirnya Andreas bisa merasakan kebersamaan dan keceriaan bersama keluarganya

3 komentar: