Oleh : Saidi Rifky
Setiap hari Andreas
harus bangun pagi buta dan sibuk dengan aktifitasnya sendiri dari mulai bangun
shubuh melakukan shalat subuh berjamaah dan ikut pengajian kitab kuning bersama
ustadz Ali yang tidak jauh dari rumahnya, Anderas pun tidak mesti ikut
pengajian sampai selesai karena pekerjan lain dirumah masih menunggu. Keluarga
andreas memang beda dengan keluarga lain, disaat keluarga yang lain masih
mendengkur menikmati istirahat panjang dan hangatnya tidur pagi, justru
keluarga ini harus sibuk dengan aktifitas di waktu subuh.
Ketika adzan
berkumandang dari surau disamping rumah, aktifitas terlihat begitu sibuk di
rumah tersebut, bapak harus sudah siap menjadi imam shalat di surau, ibu segera
bergegas ke dapur untuk menyalakan kompor dan memasak untuk sarapan pagi
anak-anaknya, dua orang adik Andreas pun Fred dan Kat harus bangun karena
mereka pun harus siap-siap berangkat sekolah, dan masih Sekolah Dasar, usaha warung kelontong
kecil-kecilan pun harus sudah dibuka subuh hari, maklum karena warung kelontong
ini yang menjadi penyokong kehidupan keluarga Andreas, tidak ketinggalan adik
yang paling kecil pun bangun, adik yang masih berusia tiga tahun yang tidak
merasa nyenyak karena suara bising dalam rumah, menangis minta digendong, untung Andreas mempunyai cara lain supaya adik
tidak mengganggu ibu, dia langsung membawa adik keruang tv dan dibiarkan nya
adik menonton televisi tentang acara yang disukainya yakni acara kartun pagi
hari. Pagi hari Andreas harus antri masuk kamar mandi dengan adiknya, andreas
mendahulukan mandi bergantian dengan adik-adiknya karena andreas sekolah di
lokasi yang sangat jauh ketimbang adik-adiknya yang lain.
Madrasah Tsanawiyah
Al-Mansyur itulah sekolah andreas, sekolah yang lumayan cukup jauh dan harus ditempuh
sejauh 13 km dengan menggunakan sepeda motor dan angkutan umum, jadi andreas
harus dua kali naek kendaraan untuk sampai ke sekolah tersebut , ayah andreas
yang memasukan dia sekolah disana karena menurut ayahnya hanya itulah sekolah
yang mempunyai basic agama yang dekat dengan kampungnya. Setiap hari andreas
melaksanakan kedgiatan rutin itu dengan tanpa mengenal lelah dan dia pun
bermimpi suatu saat dia bisa diterima di sekolah yang bagus diluar kota dan
menjadi orang sukses kelak.
Hari itu di sekolah
diawali dengan mata pelajaran
fisika pelajaran yang sangat rumit bagi sebagian siswa ditambah dengan gurunya yang sedikit agak serem. Seperti biasanya belajar diawali dengan pertanyaan kuis minggu lalu dan pengumpulan PR yang diberikan, sehingga tidak lazim bagi sebagian siswa merasa grogi dan takut dengan mata pelajaran ini. Pak Bill mulai melempar pertanyaan pertama pada Josep “ Josep apa yang dimaksud mengembun?” tegas pak Bill, Josep melihat ke kiri dan ke kanan meminta bantuan karena dia lupa, Pak Bill orangnya tidak suka dengan lama akhirnya Pak Bill bangun dari tempat duduk nya dan menjewer telinga Josep, tidak berhenti disitu , Pak Bill bertanya kepada seorang siswa yaitu Jacky dia pun tidak jauh beda dengan josep, pak Bill merasa kesal kepada jacky karena setiap pelajarannya Jacky tidak pernah bisa menjawab. Pengumpulan PR dimulai dengan tugas setiap siswa harus sudah terkumpul dalam hitingan 10 diatas meja dengan syarat tugas tersebut harus benar 100%, semua tegang menunggu hasil selang beberapa menit pak Bill memanggil Andreas “Andreas, selamat kamu benar semua” ujarnya. Selanjutnya Pak Bill tidak memnggil yang lain dan hanya melemparkan buku mereka satu persatu ke lantai dengan sengaja karena dirasa kurang baik dan benar, keadaan kelas mulai mencekam dan para siswa sibuk mengambil buku mereka
fisika pelajaran yang sangat rumit bagi sebagian siswa ditambah dengan gurunya yang sedikit agak serem. Seperti biasanya belajar diawali dengan pertanyaan kuis minggu lalu dan pengumpulan PR yang diberikan, sehingga tidak lazim bagi sebagian siswa merasa grogi dan takut dengan mata pelajaran ini. Pak Bill mulai melempar pertanyaan pertama pada Josep “ Josep apa yang dimaksud mengembun?” tegas pak Bill, Josep melihat ke kiri dan ke kanan meminta bantuan karena dia lupa, Pak Bill orangnya tidak suka dengan lama akhirnya Pak Bill bangun dari tempat duduk nya dan menjewer telinga Josep, tidak berhenti disitu , Pak Bill bertanya kepada seorang siswa yaitu Jacky dia pun tidak jauh beda dengan josep, pak Bill merasa kesal kepada jacky karena setiap pelajarannya Jacky tidak pernah bisa menjawab. Pengumpulan PR dimulai dengan tugas setiap siswa harus sudah terkumpul dalam hitingan 10 diatas meja dengan syarat tugas tersebut harus benar 100%, semua tegang menunggu hasil selang beberapa menit pak Bill memanggil Andreas “Andreas, selamat kamu benar semua” ujarnya. Selanjutnya Pak Bill tidak memnggil yang lain dan hanya melemparkan buku mereka satu persatu ke lantai dengan sengaja karena dirasa kurang baik dan benar, keadaan kelas mulai mencekam dan para siswa sibuk mengambil buku mereka
Jacky adalah siswa
yang paling besar didalam kelas itu maklum Jacky sempat berhenti sekolah satu
tahun karena kasus yang didapat nya di sekolah sebelumnya. Tahun ini ayahnya
memasukan kembali sekolah dengan tujuan anaknya mendapat pengetahuan lebih dan
beradab. Ternyata itu tidak sesuai harapan, di kelas Jacky merasa paling besar,
merasa paling benar dan menindas yang kecil dan meminta upah kepada teman-teman
untuk uang jajannya. setiap harinya di sekolah dia habiskan dengan merokok di
belakang sekolah dengan temen segenknya, mehabiskan waktu dengan bermain game, minuman
keras sehabis pulang sekolah dan hal-hal lain yang tidak etis dimiliki seorang
siswa. Postur Andreas memang tidak sebesar Jacky. Andreas yang masih polos dan berpostur tubuh
paling kecil dibanding teman-temannya. Tapi, untuk urusan sekolah dialah yang
paling pintar , paling rajin serta baik hati diantara temennya dan bisa sedikit
diandalkan dalam urusan Pekerjaan Rumah,
dan siapapun orang pasti mau satu kelompok dengan dia dalam hal tugas.
Suatu ketika dipagi
hari semua orang sibuk mengerjakan PR dan pelajaran akan dimulai sekitar
setengah jam lagi, semua berkerumun satu lingkup untuk mencontek tugas teman
yang sudah selesai dikerjakan. Seperti biasa Jacky yang sudah ada jauh didepan
kelas menyambut Andreas yang baru turun dari mobil angkot. Sekitar 20 meter
didepan kelas Jacky langsung menjambret tas Andreas yang sedang digendongnya
tanpa menghiraukan ucapan Andreas dan perhatian orang-orang, Andreas pun kaget
“apa-apaan ini? Hey itu tas saya mau diapain?” uajar Andreas dengan sedikit
kesal dan geram. Fasya yang mendampingi Andreas pun merasa prihatin “ sabar
dre..semua tidak akan lama” ujar fasya “ya terimakasih” balas Andreas. Sebenarnya
Andreas sudah sangat kesal tingkat tinggi, karena dia diperlakukan terus
menerus seperti itu sama Jacky, meminta uang jajanya, selalu mencontek PR nya,
dan yang satu lagi selalu menyuruhnya
untuk kepentingan Jacky. Tapi apa daya Andreas tidak bisa melapor kpada guru
atau orang tuanya karena ancaman dari Jacky , teman-temannya pun sama mereka
hanya bisa memberikan nasehat kepada Andreas agar dia harus tetap sabar,
alhasil Jacky yang tidak pernah belajar dan jarang masuk pun selalu mendapat
nilai yang sama dengan andreas yang sama sekali andreas tidak sukai.
XXX
Jam menunjukan pukul
10.00 saatnya pelajaran fisika dimulai, pada saat itu Andreas dan teman-teman
sepakat untuk tidak memberi tahu Jacky tentang tugas itu. Baru kali itu tersirat wajah senang dari Andreas
karena dia akan menyaksikan keajaiban besar dengan hukuman yang diberikan Pak
Bill kepada jacky karena tidak mengerjakan tugas. Tetapi tuhan berkehendak lain,
ketika semua siap mengumpulkan tugas ada dua orang yang kebingungan yaitu
Andreas dan Jacky. Andreas lupa bahwa tugas fisikanya tertinggal di atas meja
kamarnya karena dia harus berangkat terburu-buru tanpa mengecek kembali buku
mata pelajaran hari itu, sedangkan Jacky yang kebingungan dengan karena dia
lupa bahwa hari ada tugas mengerjakan soal fisika tentang perubahan zat dan
benda cair, dia pun memanggil Andreas dengan menunujukan kepalan tangan dan
berkata “awas lu” ujar Jacky, perasaan Andreas begitu galau dia pun berkeringat
karen aketakutan baik dari pak Bill ataupun Jacky, Andreaspun sedikit menoleh
ke belakang kepada Jacky dan berbisik “Jacky, saya juga tidak bawa PR ketinggalan”
sambil membuka kedua tangannya karena pasrah dengan keadaan yang terjadi. Fasya
yang merasa aneh melihat Andreas dia berkata “dre tugasmu mana?” “ketinggalan
sya” ujar Andreas. Pak Bill baru selesai
memeriksa PR siswa tapi dia heran kenapa anderas tidak mengerjakan PR tidk
seperti biasanya. Pak Bill pun berkata “hari ini PR anda tidak perlu benar atau
salah yang terpenting ada usaha kalian sudah mengerjakan, berarti kalian sudah
menghargai ilmu pengetahuan dan saya, bagi yang tidak mengerjakan ada hukuman
spesial kali ini” sambil berjalan ke belakang dan membawa penggaris panjang,
dari depan suara Dag Dig Dug hati andreas sudah kalang kabut dia pun hanya bisa
pasrah dan berdo’a semoga semuanya baik-baik saja
Dua tiga langkah di
pukulkannya penggaris panjang dari kayu ke mejanya Jacky, ‘DUKK..’ “ sudah
berapa kali saya bilang kamu tida pernah mau nurut” dengan marah pak Bill
menekan “ kenapa kamu tidak mengerjakan tugas mau jadi apa kamu nanti” muka
merah pak Bill membuat semua siswa tertunduk dan diam seribu kata, Jaky pun
diam dan menerima hukuman yakni berdiri dilapangan upacara sampai tiba waktu
dzuhur. Dua langkah kedepan pak Bill memukulkan sedikit penggarisnya kepada Andreas,
andreaspun kaget “kenapa kamu malaz, mau seperti anak itu?” ujar pak Bill
menunjuk Jacky dengan ujung penggaris “mana
tugasmu?” tegas pak Bill. “ maaf pak sebenarnya saya sudah mengerjakan tapi
tertinggal” jawab Andreas, “ alasan apa lagi kamu? Sekarang pergi ke lapangan
upacara!” ujar pak Bill dengan mimik marah, Andreas pun tidak mau citranya
jelek dihapan guru dia pun mempertahankan argumennya bahwa dia benar serta menjelaskan
apa yang sebenarnya terjadi kenapa dia tidak menegerjakan tugas “ saya siap
dihukum dengan mengganti tugas dengan menghapal di luar kepala didepan kelas
tugas saya pak” tegas Andreas. Pak Bill pun setuju sehingga dia tidak jadi
dihukum dan tetap mendapat nilai
XXX
Udara pagi yang sejuk
dan sinar mentari yang cerah membuat orang semangat memulai aktifitasnya. Mobil
angkot sudah berjejer didepan halte menunggu
orang-orang yang berangkat sekolah, baik SD,SMP, SMA ataupun kuliah
serta ibu-ibu yang hendak berangkat kepasar.
Andreas dan fasya yang
sudah menunggu lama temen-temen lainnya akhirnya datang juga dan hendaklah
mereka bersiap untuk berangkat bersama, ketika mesin mobil dinyalakan Andreas
yang duduk dekat pintu mobil tiba-tiba ditarik oleh tangan yang keras dari
luar, ya itulah tangan Jacky. Fasya yang didalam hanya bisa berteriak dalam
mobil yang melaju “dre, andre” Fasya merasa menyesal tidak bisa berangkat
bareng Andre, padahal dia sudah menunggu bareng dari pagi tadi. Dari kejauhan
andre melambaikan tangannya dan meminta kepada Fasya untuk berangkat duluan
saja, ternyata yang menarik Andreas adalah jacky dia merasa kesal dengan hari
kemarin yang sudah sial untuknya digudang dekat halte Jacky menekan Andreas “
kenapa kamu tidak membantu saya hah? Kenapa kamu tidak dihukum?kenapa kamu
tidak memberitahu saya? Jawab atau kamu pulang dengan babak belur” tegas Jacky
sambil marah, dalam hati kecilnya sebenarnya Andreas takut dan ingin menangis
dan melawan serta berteriak keras-keras, tapi dia hanya bisa pasrah karena
tidak mungkin dia lakukan karena akan banyak tenaga, waktu yang terkuras sehingga
dia akan telat sekolah dan Andreas pun menjawab dengan sedikit “ saya akan
jawab di sekolah, setelah itu kamu boleh pukul saya semaumu”. Jacky pun menurut
ucapan Andreas dan mereka pun berangkat meskipun tidak saling berbicara.
XXXX
Dre kamu gak apa-apa?” Ujar Fasya,dan mencoba
menghibur Andreas” saya baik-baik aja” jawab nya, Fasya merasa kesal karena
kepada Jacky karena dia sudah melecehkan temannya
Hati yang galau membuat Ruangan kelas terasa hampa, Andreas terus merenung
mencari solusi supaya dia hidup nyaman, andre tetap sabar dan memohon kepada
tuhan agar diberikan solusi.
dItengah-tengah pembelajaran Andre baru sadar ternyata si Jacky tidak ada
dia sedikit bertanya kemana si Jacky tidak seperti baiasanya dia bikin gaduh
ruangan kelas jam segini, tapi dia memaklumi kalu tidak mungkin tidak sedang
mau masuk kelas.
Dari dalam ruangan
yang tidak beberapa jauh dari kantor terlihat seperti ada keributan, Andreas
pun menjadi penasaran apa yang terjadi di kantor,Buk Sinta guru Bahasa Indonesia
pun keluar dan melihat yang terjadi kemudian para siswa pun mengikuti dari
belakang dan berlarian menuju kantor sekolah, Andreas penasaran dan bertanya
“ada apa ya?” semua menghiraukannya, Andreas
yang bertubuh kecil dan tidak bisa melihat semakin penasaran, tubuh kecilnya pun menyelusup
kedalam kerumunan orang-orang lewat bawah , dari bawah terlihat sedikit
terlihat wajah Jacky yang pucat dan babakbelur dengan baju yang berlumuran
darah duduk di sofa panjang guru BP, dalam hati Andreas bertanya-tanya kenapa
bisa seperti itu. Pak James sebagai guru BP dan pak satpam menyuruh kepadapara
siswa untuk kembali keruangannya masing-masing dan melanjutkan belajar seperti
biasanya, buk Sinta yang baru saja masuk tidak mau bercerita dan hanya menutup
pembelajaran serta menyarankan kepada semua siswa berkumpul di lapangan
upacara.
Andreas dan semua
siswa pun bingung, dalam hatinya terdapat pertanyaan besar ada apa sebenarnya
kepala sekolah mengumpulkan semua siswa?. Setelah semua berjajar rapi dari kejauhan
terlihat Bapak Kepala sekolah dan
segerombolan guru menuju lapangan upacara dari arah kantor beserta
seorang siswa yang tertunduk lesu, pucat serta berlumuran darah. Tibalah
saatnya pak kepala sekolah mengumumkan bahwa hari ini sekolah mengeluarkan seorang siswa yang bernama Jacky
karena ulahnya yang sangat memalukan citra dan almamater sekolah, Andreas, Fasya
dan teman-temannya seolah tidak percaya bahwa Jacky dikeluarkan hari itu dan
ternyata banyak kasus yang tidak diketahui Andreas yang sudah diperbuat si
Jakcy yakni pencurian, minum-minuman keras dan tindakan kurang etis lainnya,
terakhir dia ketahuan karena ada yang mengantarkan ke sekolah sehabis minum
minuman keras dan berantem dengan teman se gengnya.
Rasa senang dan bahagia
terlihat dari teman-teman Andreas. Rasa
senang yang tidak dapat di ungkapkan dengan kata-kata, Andreas dan
teman-temannya bersyukur karena dia bisa belajar dengan tenang dan damai dan
bisa bebas berekspresi tanpa ada diskriminasi dan TANPA ADA halangan lagi dari
siapapun, tanpa ada pelecehan, pembajakan atau hal yang tidak patut dilakukan
oleh seorang siswa.
XXX
Kesejukan udara pagi,
hangatnya mentari yang menyusup kedalam bilah-bilahjendela kamar serta kicauan
burung pipit yang merdu didepan kamar Andreas membuatnya semakin betah
berlama-lama tidur seolah dia merasakan kebebasan dalam hidupnya, hari yang
tdak seperti biasanya, bebas dari aktifitas dan kesibukan di pagi hari, dari
luar kamar terdengar ketukan pintu dan suara adik “tok tok tok..kak kata mamah
kita makan bareng” andreas segera membuka mata menyambut dunia dengan senyum
hangat dan lebar disoroti cahaya mentari
yang merasuk kedalam pori-poro kulit, dengan mengangkat kedua tangan meregangkan
otot Andreas menuju dapur dan melihat semua keluarga sedang menunggu makan “ayo
cuci muka dan tangan” ujar Bapak, andreas melihat betapa banyak menu makan yang
disajikan di hari libur ini, akhirnya Andreas bisa merasakan kebersamaan dan
keceriaan bersama keluarganya
wah bagus mas bro berbakat lah.. judulnya unik
BalasHapustambah terus yo...
lanjutkan..
BalasHapussaya suka kamu punya....
BalasHapus