Oleh: Laily Maulidatus Sa'adah
Suasana di kampus lagi panas-panasnya. Maklum, waktunya ujian akhir
semester. Hari ini adalah hari terakhir UAS mata kuliah Reporting. Keesokannya,
Akeroluh kembali bisa menarik nafas lega.
Parahnya, kalau musim ujian gini, kebiasaan buruk mereka kambuh.
Mereka yang mengaku sebagai mahasiswa-mahasiswa berprestasi jadi demen nyontek.
Nah, lho? Padahal menurut bu Fatimah selaku dosen PKN semester I,
menyontek adalah salah satu perilaku tak terpuji. Tapi ya gimana lagi? Nggak
nyontek berarti nggak bisa ngerjain soal. Nggak bisa ngerjain soal berarti
dapet C atau D. Dapet C pun udah untung. Dan ujung-ujungnya ngulang semester
depan. Itu artinya harus meluangkan waktu dan mengeluarkan lebih banyak biaya
lagi. Nah, kalau kayak gini siapa yang rugi, coba? Jelas orangtua mereka. Saat
itu nurani mereka tergerak,mereka nggak mau menyengsarakan orangtua yang sudah
membesarkan dan merawat mereka hingga menjadi segede gini. Mereka nggak mau
seperti Malin Kundang yang durhaka sama orangtua. Yaa simpel aja kok alasan
mereka demen nyontek pas ujian. Nggak lebih!!!